1 Agustus 2022
Pertanian ladang merupakan sistem pertanian tradisional yang sampai saat ini masih banyak ditemui dan dipraktekkan oleh masyarakat, bukan hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia.
Meskipun Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 1957, telah menyatakan bahwa perladangan berpindah adalah hambatan terbesar bagi peningkatan produksi pertanian, namun kenyataannya sistem usahatani ini masih tetap bertahan bahkan mulai di praktekkan secara luas sejak tahun 2012.
Kegiatan perladangan dapat ditemui hampir di semua desa yang ada di Kabupaten Buton Utara. Wilayahnya yang sebagian adalah dataran tinggi yang masih di kelilingi oleh hutan menjadikan sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani ladang.
Komoditas usaha tani ladang yang paling dikenal di Kabupaten Buton Utara adalah padi ladang dengan berbagai macam varietas.
Saat ini, jenis padi organik yang ada di Kabupaten Buton Utara ada sekitar 40 varietas padi organik yang coba dikembangkan. Pertanian ladang dikenal sebagai sistem pertanian yang kurang menguntungkan karena orientasi kegiatan usaha tani umumnya masih bersifat subsisten.
Disamping itu, pertanian ladang memiliki ciri tingkat produksi rendah bahkan disebut sebagai penyebab kerusakan hutan. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan petani ladang sering diidentikkan dengan masyarakat yang marginal dan miskin.
Meskipun demikian, masyarakat tidak serta merta meninggalkan sistem ladang ini masih banyak petani yang masih eksis dan survive dalam melakukan usaha pertanian ladang ini.
Hal ini yang kemudian menjadi hal menarik untuk diteliti oleh Tim peneliti dari Program Studi Agribisnis yakni Dr. Ir. Hj.Hartati, M.Si dan Dr. Sitti Rosmalah, S.P., M.P yang berkolaborasi dengan dosen dari Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari, Selvi Diliyanti Rizki S.S., M.M.
Penelitian tersebut berjudul Sustainability Pertanian Padi Ladang Melalui Pendekatan Social Ecological System (SES) Menuju Green Economy Berbasis Kearifan Lokal di Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara.
Dalam pandangan tim peneliti, pertanian padi ladang di Kabupaten Buton Utara memilikin prospek yang baik untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan di Sulawesi Tenggara, Kabupaten Buton Utara dikenal sebagai sentra padi ladang.
Usaha tani padi ladang merupakan usaha tani yang sedikit dalam menggunakan input pertanian (low cost), biaya tenaga kerja hampir tidak ada karena pertanian ini mengandalkan unsur-unsur kearifan lokal dalam pengelolaanya, harga jual tinggi serta semakin banyak diminati oleh masyarakat seiring tingginya kesadaran masyarakat mengkonsumsi pangan yang sehat yang terbebas dari unsur-unsur kimiawi yang berbahaya bagi kesehatan.
Apalagi program pemerintah beberapa tahun terakhir menggalakkan sistem pertanian ramah lingkungan seperti green revolution, go organic sampai green economy maka usahatani padi ladang menjadi bagian terpenting yang dapat mendukung dan mewujudkan program atau kebijakan tersebut.
Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian skim Penelitian terapan unggulan perguruan tinggi yang didanai oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Dikti tahun 2022.
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan rekomendasi bagaimana strategi agar pertanian padi ladang bisa tetap eksis dan memberikan keejahteraan bagi petaninya tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal yang telah dibangun dalam masyarakatnya.
21/11/2021
22/11/2021
29/11/2021